Rabu, 16 Juni 2010

Membebaskan Diri dari Depresi

Ketika perasaan sedang biru, kadang susah mengubah suasana biru itu menjadi merah. Berikut ini strategi untuk berdamai dengan dunia dan bebas dari depresi.

1. Beri makan otak

• Cari makanan rendah kalori yang renyah, seperti disarankan Dr. Madelyn Fernstorm, direktur UPMC Weight Management Center. Makanan renyah jadi olahraga buat gigi. Pilih wortel, seledri, atau apel, jangan keripik goreng.

• Jangan gunakan makanan sebagai pengobatan swadaya. Makanan memang memberi kenyamanan, tetapi merupakan sumber energi. Lebih baik jalan-jalan sejenak di taman untuk menyegarkan otak.

• Hindari kelebihan stimulan seperti kafein.

• Zat nutrisi seperti folat, vitamin B6 dan B12 berperan dalam menjalankan fungsi otak yang benar. Mungkin vitamin ini bisa mengusir depresi. Temukan vitamin itu dalam jus jeruk, kacang merah, atau pisang.

2. Bernapas dengan benar

"Semua oprang butuh latihan pernapasan," kata Mark Liponis, MD, penulis buku UltraLongevit: The Seven Steps Program for a Younger, Healthier You. Sistem kekebalan tubuh merespon secara instan setiap perubahan dalam pernapasan karena itu merupakan sinyal ancaman. Helaan napas yang cepat dan dangkal merupakan respon stres yang kemudian dlkirimkan ke sistem kekebalan tubuh.

• Pelankan napas, biarkan diafragma mengalami kontraksi penuh.

• Rasakan napas melewati seluruh paru-paru.

• Ingatlah untuk membuang napas. Buang napas sampai habis.

3. Kenali diri sendiri

Semua orang punya gaya sendiri untuk melepaskan rasa marah. "Temukan metode rileksasi yang berguna untuk diri sendiri dan simpan dan kotak pertolongan pertama," kata psikiater dan penulis buku For Some, It's Deep Breathing; Others Thrive on Exercise. Buat orang lain, mungkin rileksasi itu berupa obrolan dari hati ke hati yang diikuti dengan perawatan spa.

• Penelitian membuktikan bahwa latihan ritmis paling sehat untuk kekebalan tubuh. Pilih berenang, dayung, dansa tango, atau jalan-jalan.

• The National Institute of Health mendukung akupuntur untuk memperbaiki tidur, mengurangi nyeri dan kesehatan tubuh secara umum.

4. Keluar dari perangkap yang sama

Apakah Anda mengalami deja vu? Banyak orang melakukan hal salah yang sama di kantor, di rumah. Sebenarnya mudah untuk lepas dari situasi yang salah terus-menerus itu. Segera keluar dari cerita lawas dan bahas dengan orang lain, sehingga Anda dapat perspektif yang berbeda. Beri diri sendiri kesempatan memeriksakan kenyataan agar menemukan akar dari masalah. Itu juga bisa ditemukan saat Anda berkonsultasi dengan terapis. Dengan bantuan terapis, Anda dapat membantu merevaluasi situasi.

5. Dapatkan "Vitamin C" plus

Cinta atau "Vitamin C" plus canda tawa merupakan obat yang ampuh untuk mengobati kemarahan, ketakutan, dan kekecewaan. Ketiganya merupakan sebuah emosi yang menandakan tubuh terancam bahaya. Cinta tak selalu berarti roman. Cinta bisa Anda dapatkan dari hewan peliharaan, orangtua, atau dari kegiatan merawat tanaman. Temukan aktivitas yang memungkinkan Anda mendapat teman baru dan sahabat.
Label: depresi

Mencegah Penuaan Dini

Antioksidan, zat yang dalam kadar rendah mampu menghambat laju oksidasi molekuler target, sering disebut sebagai senyawa ajaib karena dapat menangkal penuaan dini dan beragam penyakit yang menyertainya. Senyawa yang bersemayam dalam buah, sayur, ikan, rempah-rempah dan biji-bijian ini dapat menghentikan reaksi berantai pembentukan radikal bebas dalam tubuh yang diyakini sebagai dalang penuaan dini.

Menjadi tua adalah suatu proses alami yang tak dapat dihindarkan dan berlangsung secara terus-menerus yang ditandai pada perubahan sel-sel tubuh.

Di usia memasuki 40-an tahun, seseorang akan mengalami ini secara nyata. Kulit mulai tampak berkeriput dan kering sebab produksi kelenjar keringat kulit mulai menurun. Kemudian, diikuti proses pigmentasi kulit makin meningkat dan rambut mulai menampakkan uban. Gejala negatif lainnya adalah stres, penyakit jantung, katarak dan perubahan kejiwaan yang makin merosot. Penyakit jantung akan makin cepat bersemayam dalam tubuh jika seseorang kerap mengalami kondisi stres yang akan merangsang peningkatan kolesterol darah khususnya LDL sehingga akan lebih berisiko terhadap penyakit jantung koroner.

Sementara itu, gejala perubahan kejiwaan yang tampak dalam proses penuaan adalah pikun alias cepat lupa terhadap apa yang baru saja dilakukan, seperti tempat meletakkan kunci mobil, tas, jam tangan dan lain-lain. Gejala lainnya adalah sulit membedakan dan mengingat sesuatu seperti nama orang, tempat, dan ruang.

Satu hal lagi yang acap ditakuti dan dihindari adalah proses penuaan pada kulit. Setiap orang berusaha agar kulitnya tetap bersih, kencang dan tidak keriput. Para ahli kesehatan memberikan tip sehat untuk mencegah penuaan dini, antara lain, memelihara kesehatan secara baik, menghindari terpaan sinar matahari secara langsung ke kulit, membersihkan kulit dari debu dan kotoran, menghindari makanan berlemak berlebihan dan berpengawet serta mengonsumsi vitamin yang memiliki aktivitas antioksidan.

Radikal Bebas

Tip sehat ini berhubungan erat dengan sifat kulit dan anggota tubuh lainnya yang rentan terhadap pengaruh lingkungan yang amat merugikan, seperti sinar ultra violet dari matahari, polusi udara seperti asap kendaraan bermotor, asap rokok dan bahan-bahan beracun lainnya. Jenis makanan tertentu seperti fast food (cepat saji) dan makanan kemasan atau kaleng juga ditengarai berpotensi meninggalkan racun dalam tubuh karena makanan ini berlimpah lemak dan mengandung pengawet. Padahal untuk zaman sekarang, kebiasaan makan makanan berlemak tinggi menjadi sesuatu yang sulit dihindari karena perubahan pola hidup masyarakat di perkotaan.

Mengapa tubuh kita rentan terhadap berbagai jenis polutan, makanan berlemak dan berpengawet? Para ahli pangan, gizi dan kesehatan menyebutkan polusi udara dan makanan berlemak dapat menjadi sumber radikal bebas dalam tubuh. Yaitu suatu molekul atau atom apa saja yang sangat tidak stabil karena memiliki satu atau lebih elektron yang tak berpasangan.

Radikal bebas ini berbahaya karena amat reaktif mencari pasangan elektronnya. Jika radikal bebas sudah terbentuk dalam tubuh maka akan terjadi reaksi berantai dan menghasilkan radikal bebas baru yang akhirnya jumlahnya terus bertambah. Selanjutnya akan menyerang sel-sel tubuh kita sehingga terjadilah kerusakan jaringan yang akan mempercepat proses penuaan.

Semua sel dalam tubuh, mempunyai enzim yang dapat menangkal serangan radikal bebas. Enzim SOD (Superoxide dismutase) dan glutation proksidase dapat menjadi contoh. SOD akan menjinakkan senyawa oksigen reaktif seperti superoksida anion (O-2) radikal menjadi hidrogen peroksida (H2O2), selanjutnya glutation perksidase mengubahnya menjadi air. Namun dengan meningkatnya usia terjadilah penurunan jumlah kedua enzim ini dalam tubuh, sehingga radikal bebas tidak dapat sepenuhnya dimusnahkan. Belum lagi radikal bebas dari luar yang menyusup masuk ke dalam tubuh akan mempersulit tubuh untuk mengatasi gempuran radikal bebas.

Sumber Antioksidan

Hasil penelitian ilmiah menunjukkan bahwa buah-buahan, sayuran dan biji-bijian adalah sumber antioksidan yang baik dan bisa meredam reaksi berantai radikal bebas dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat menekan proses penuaan dini. Tomat mengandung likopene, yakni antioksidan yang ampuh menghentikan radikal bebas sehingga tak berkeliaran mencari asam lemak tak jenuh dalam sel. Hal yang sama dilakukan lutein dan zeasantin yang terdapat pada bayam, diketahui amat aktif mencegah reaksi oksidasi lipid pada membran sel lensa (mata) sehingga kita dapat terhindar dari katarak. Sedangkan antioksidan vitamin seperti vitamin C, E dan betakarotenoid akan menstabilkan membran sel lensa dan mempertahankan konsentrasi glutation tereduksi dalam lensa.

American Heart Association (AHA) dalam petunjuk ilmiahnya yang dimuat dalam Journal of the American Heart Association edisi Februari 1999, mengatakan bukti-bukti yang ada sekarang tidak cukup kuat menjadi dasar merekomendasikan suplemen vitamin antioksidan untuk masyarakat umum. Namun, di sisi lain AHA terus merekomendasikan agar masyarakat meningkatkan konsumsi makanan kaya antioksidan seperti sayuran, buah dan kacang-kacangan. Hal yang sama juga dilakukan Institut Kanker Nasional AS, terus mengampanyekan agar masyarakat mengonsumsi 5 kali atau lebih buah atau sayur dalam sehari. Data ilmiah menyebutkan, individu yang rajin mengonsumsi buah dan sayur memiliki peluang untuk awet muda dan terhindar dari penyakit yang terkait dengan penuaan seperti kanker dan pernapasan.

Langkah sehat lainnya adalah mengurangi asupan jumlah kalori yang berasal dari karbohidrat dan lemak. Kalori dapat mempercepat penuaan dini karena untuk mengubahnya menjadi energi diperlukan lebih banyak oksigen. Namun, di lain pihak oksigen memicu banyak radikal bebas yang bersumber dari senyawa reaktif oksigen, yang kemudian menyerang sel-sel dan akhirnya mempercepat proses penuaan.
Label: penuaan

Mewaspadai Dampak Buruk Obat

Sudah bisa dipastikan kalau seseorang mengkonsumsi obat karena ingin sembuh dari suatu penyakit. Terkecuali karena niat-niat lain seperti bunuh diri. Tetapi kadang, setelah seseorang mengkonsumsi obat tidak mendapatkan kesembuhan dan berdampak buruk baginya. Berbagai kemungkinan bisa jadi alasan yang menyebabkan dampak buruk obat. Mulai dari kesalahan aturan mengkonsumsi obat, kemungkinan kesalahan diagnosis dokter yang memberikan obat, sampai pada kemungkinan mengkonsumsi obat palsu.

Karena pada beberapa kasus yang terjadi, karena ingin beli yang murah, seseorang membeli obat (berdasarkan resep dokter) di tempat yang tidak terjamin keasliannya dan akhirnya memperoleh obat palsu. Untuk lebih memahami dampak obat, ada baiknya terlebih dahulu mengetahui efek samping obat. Setiap obat, tak terkecuali obat jantung, pasti memiliki efek samping. Aspirin misalnya, obat pengencer darah ini bisa menyebabkan mual, muntah, rasa panas di dada, gangguan pencernaan, bahkan bisa menimbulkan perdarahan di saluran cerna. Misalnya, Atenolol, obat yang diindikasikan untuk menurunkan tekanan darah dan irama jantung bisa jadi menimbulkan efek rasa lelah, irama jantung lambat, dan kesulitan bernapas. Sementara obat jenis antiplatelet, pencegah serangan jantung dan stroke seperti clopidogrel bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut, sembelit, sakit kepala, gejala seperti flu, nyeri sendi atau punggung, dan ruam.

Mungkin masih banyak efek samping lain yang bisa ditemui. Demikian juga efek samping beberapa jenis obat lain, seperti untuk keluhan sariawan. Karena itu, sebaiknya sebelum mengkonsumsi obat, terlebih dahulu melihat brosur obat. Seandainya efek samping tersebut belum tertera dalam brosur obat, sebaiknya memberitahukan segera ke dokter atau apoteker yang meresepkannya. Kebanyakan obat didesain untuk menyembuhkan penyakit atau mencegah serangan. Seperti pisau, tak hanya manfaat yang bisa diperoleh, tetapi efek-efek yang mungkin tidak kita harapkan bisa jadi muncul. Karena itu, obat harus melewati siklus panjang sebelum disetujui oleh tenaga kesehatan yang berwenang untuk bisa dikonsumsi masyarakat.

Proses ini meliputi penelitian efek obat terhadap tubuh dari segi penyerapan maupun transportasinya ke berbagai organ di tubuh, transformasinya menuju molekul lain (metabolit), dan eliminasi. Termasuk di dalamnya penelitian akan efikasi (manfaat) dan toleransinya terhadap tubuh. Selanjutnya, rasio antara manfaat dan risiko akan dihitung dan dianalisis dengan parameter tertentu apakah obat ini bersifat menyembuhkan, hanya mencegah, atau keduanya. Hasilnya, rasio antara manfaat dan risiko ini dibandingkan dengan terapi lain yang ada. Bila hasilnya positif, artinya manfaatnya lebih banyak dibanding risikonya, barulah obat ini bisa disetujui untuk dipasarkan.
Label: obat

Atasi Tumit Pecah, Sering Memakai Sepatu Tinggi

Menggunakan sepatu hak tinggi memang bisa membuat penampilan menjadi lebih mewah dan gaya. Namun, terlalu sering menggunakan sepatu hak tinggi dapat membawa efek tidak baik bagi tumit dan telapak kaki. Selain membuat kaki lelah, tekanan pada kaki yag diakibatkan sepatu hak tinggi, bisa membuat tumit pecah-pecah.

Untuk itu, dibutuhkan perhatian lebih agar kaki tetap sehat dan indah. Lakukan perawatan kaki secara berkala, terutama jika sering terasa lelah. Tak perlu repot-repot ke salon langganan untuk mendapatkan kaki cantik yang selalu bersih, wangi dan sehat. Cukup luangkan waktu ekstra di hari libur, sediakan alat-alat dan krim secukupnya, nikmati tahap demi tahap perawatan kaki Anda. Agar kaki selalu tampil cantik ke mana pun Anda melangkah, ikuti beberapa tahap perawatan kaki berikut ini.

* Siapkan peralatan yang dibutuhkan: sikat bulu halus dan batu apung untuk menggosok tumit yang kasar, krim atau lotion, scrub dan foot bath, foot spray, handuk, dan air hangat.

* Gunakan baskom agak lebar untuk menyimpan air hangat. Rendam kaki sekitar 15 menit di dalam air hangat yang sudah diberi foot bath.

* Keluarkan kaki dari air hangat, balur dengan scrub di bagian tumit yang kasar agar menjadi lebih lembut. Cuci dengan air hangat.

* Gosok tumit dengan foot stick atau batu apung. Gosok tumit dengan sikat berbulu halus agar kotoran di kaki terangkat.

* Basuh kaki dengan air hangat, lalu keringkan dengan handuk.

* Beri krim atau lotion di sekitar kaki. Jika kaki terassa lelah, balurkan krim foot care di seluruh kaki hingga betis. Semprotkan foot spray agar kaki menjadi wangi dan segar.

Label: tumit pecah, tumit, sepatu

Senin, 14 Juni 2010

Memutihkan Gigi, Seberapa Aman?

SETIAP orang pasti menginginkan mempunyai gigi yang putih, cerah, karena menjadikan senyum lebih cemerlang, dan kepercayaan diri pun meningkat. Bleaching, merupakan salah satu alternatif untuk memutihkan gigi yang kuning atau kusam.

Saat ini sudah banyak klinik gigi juga klinik kecantikan yang menyediakan layanan pemutihan ini. Bleaching dilakukan menggunakan sinar laser untuk menghilangkan kusam akibat sisa kandungan makanan atau minuman, seperti kopi, teh, cuka dan rokok yang masih menempel.

Selain itu dapat juga menggunakan pasta gigi pemutih yang kini banyak dijual di pasaran. Meski disediakan di klinik-klinik gigi, juga banyak orang tertarik dengan perawatan ini, apakah proses ini aman bagi kesehatan gigi?

Menurut Prof Siti Mardewi SA, anggota Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), proses bleaching memang merupakan tindakan yang biasa dilakukan untuk memutihkan gigi kusam. Namun proses ini hanya bertahan dalam waktu enam bulan. Jika proses ini dilakukan berulang-ulang, tentunya dapat merusak gigi, khususnya pada lapisan paling luar yaitu email.

"Sebetulnya orang Indonesia yang berkulit sawo matang memang tidak bisa mempunyai gigi yang benar-benar putih. Berbeda dengan orang yang berkulit hitam atau negro, mereka memang ditakdirkan untuk mempunyai gigi putih. Jadi seberapa sering kita melakukan bleaching tetap saja akan kembali ke warna semula," ujar Siti Mardewi.

Gigi yang dibleaching, akan membuat lapisan email menipis, email yang menipis lama kelamaan akan menimbulkan ngilu. Selain itu gigi bisa menjadi rapuh dan timbul karies. "Selain bleaching, pemerataan gigi juga dapat merusak email gigi, karena itu sangat disarankan bagi pasien untuk tidak meratakan gigi-giginya hanya demi kecantikan semata, karena akibat yang ditimbulkan bisa lebih membahayakan," tambah Siti Mardewi.

Warna gigi yang tidak putih tetap bisa dirawat agar terlihat lebih sehat, yaitu dengan menggosok gigi dengan teratur dan menggunakan pasta gigi yang mengandung flouride serta kalsium. Penggunaan sikat gigi yang lembut juga membantu menjaga kesehatan mulut, sehingga lapisan email tidak terkikis dan gusi tetap sehat.

Sakit bersemangatnya, kerapkali setiap makan, kita langsung gosok gigi. Kita sering salah mengira, bahwa menyikat gigi sesudah makan adalah perawatan yang tepat. Padahal sehabis makan, kadar PH didalam mulut berubah, jika gigi langsung disikat, akan menyebabkan lapisan email menipis. Karena itu sikatlah gigi 30 menit setelah makan, menunggu kadar keasaman dalam mulut menjadi normal kembali.

[Kompas.com]
Label: gigi

Gigi sebagai Sumber Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di negara maju. Di AS saja diperkirakan 12,4 juta orang menderita penyakit ini dan 1,1 juta orang akan terkena gangguan jantung serius tahun ini.

Tahun 2000, 16,7 juta penderita meninggal karena penyakit ini, atau sekitar 30,3% dari total kematian di seluruh dunia. Lebih dari setengahnya dilaporkan dari negara berkembang. DI Indonesia, prevalensi penyakit jantung dari tahun ke tahun terus meningkat.

Di samping faktor risiko klasik (merokok, obesitas, kadar kolesterol, tekanan darah tinggi, kurang aktivitas, diabetes mellitus, stres), hasil penelitian akhir-akhir ini menyebutkan bahwa reaksi peradangan (inflamasi) dari penyakit infeksi kronis mungkin juga menjadi faktor risiko. Meskipun begitu, hanya penyakit gigi kronis yang terbukti terkait dengan penyakit jantung.

Mekanisme penyebaran

Penyebaran penyakit dari gigi ke organ tubuh lain dapat dijelaskan lewat teori fokal infeksi.

Fokal infeksi adalah infeksi kronis di suatu tempat dan memicu penyakit di tempat lain. Racun, sisa-sisa kotoran, maupun mikroba penginfeksi bisa menyebar ke tempat lain di tubuh seperti ginjal, jantung, mata, kulit. Dampak penyakit gigi pada jantung dapat berupa penyakit jantung koroner, peradangan otot, serta katup jantung (endokarditis).

Bakteri yang terikut aliran darah bisa memproduksi enzim yang mempercepat terbentuknya bekuan darah sehingga mengeraskan dinding pembuluh darah jantung (aterosklerosis). Bakteri dapat juga melekat pada lapisan (plak) lemak di pembuluh darah jantung dan mempertebal plak. Semua itu, menghambat aliran darah serta penyaluran sumber makanan dan oksigen ke jantung, sehingga jantung tak berfungsi semestinya.

Gejala awal dapat berupa nyeri dada, meliputi rasa seperti terbakar, tertekan, dan beban berat di dada kiri, yang dapat meluas ke lengan kiri, leher, dagu, dan bahu. Nyeri dada juga terasa di bagian tengah dada selama beberapa menit. Setelah kejadian biasanya diikuti rasa mual, muntah, pusing, keringat dingin, tungkai serta lengan menjadi dingin, napas terengah-engah, dan sesak napas.

Angina berkepanjangan akan menjurus ke serangan jantung (miokard infark). Namun sering kali penyakit jantung koroner berlangsung tanpa adanya gejala, ia tidak menimbulkan masalah sampai keadaannya sudah parah.

Kemungkinan lain, reaksi peradangan yang disebabkan oleh penyakit gigi meningkatkan pembentukan plak yang memacu penebalan dinding pembuluh darah. Penelitian menunjukkan, orang dengan penyakit gigi mempunyai risiko dua kali lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner.

Endokarditis

Bakteri yang ditemukan pada plak gigi merupakan salah satu faktor penyebab endokarditis.

Bakteri di lubang gigi maupun gusi yang rusak dapat masuk ke dalam sirkulasi darah lewat gusi yang berdarah. Bakteri ini dengan mudah menyerang katup jantung maupun otot jantung yang telah melemah. Gejalanya berupa demam, bising jantung, perdarahan di bawah kulit, bahkan embolisasi (penyumbatan) pembuluh darah kecil di organ-organ tubuh lainnya.

Meskipun jarang, penyakit ini dapat berakibat fatal dan kadang kala memerlukan operasi katup jantung darurat. Selain itu juga sangat dianjurkan pemberian antibiotika sebagai profilaksi pada orang yang menderita prolaps katup jantung, penyakit jantung rematik dan kelainan jantung bawaan, sebelum mendapatkan tindakan pengobatan gigi.

Karena mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, perlu perawatan gigi yang baik dan pemeriksaan gigi secara berkala. Cara pencegahan terbentuknya karang gigi cukup sederhana, yaitu dengan rajin dan teliti membersihkan gigi secara baik dan benar. Penggosokan pada lidah selama 30 detik juga terbukti mengurangi jumlah bakteri dalam mulut.

Brosur cara menyikat gigi yang baik dan benar dapat diperoleh dengan mudah di setiap tempat praktik dokter gigi. Pemakaian dental floss (benang gigi) juga amat penting untuk membersihkan daerah- daerah yang sulit terjangkau oleh sikat gigi, terutama daerah antargigi dan juga pada gigi-gigi yang berjejal.*

Sumber : www.kompas.co.id
Label: gigi, sakit jantung, jantung

Cara Menyikat Gigi Yang Benar

Menggosok gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin sehari-hari. Tujuannya untuk memperoleh kesehatan gigi/mulut dan napas menjadi segar. Terdapat beberapa cara yang berbeda-beda dalam menggosok gigi, yang perlu diperhatikan ketika menggosok gigi adalah:

(1) Cara menyikat harus dapat membersihkan semua deposit pada permukaan gigi dan gusi secara baik, terutama saku gusi dan ruang interdental (ruang antar gigi);

(2) Gerakan sikat gigi tidak merusak jaringan gusi dan mengabrasi lapisan gigi dengan tidak memberikan tekanan berlebih;

(3) Cara menyikat harus tepat dan efisien.

(4) Frekuensi menyikat gigi maksimal 3 X sehari (setelah makan pagi, makan siang dan sebelum tidur malam), atau minimal 2 X sehari (setelah makan pagi dan sebelum tidur malam).

Telah kita ketahui bahwa frekuensi menggosok gigi adalah sehari 3 X, setiap sehabis makan dan sebelum tidur. Kenyataannya menggosok gigi 3 X sehari tidak selalu dapat dilakukan, terutama ketika seseorang berada di sekolah, kantor atau tempat lain. Manson (1971) berpendapat bahwa menggosok gigi sehari cukup 2 X, setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.

Menyikat gigi harus dilakukan secara sistematis, tidak ada sisa makanan tertinggal. Caranya menggosok mulai dari gigi belakang kanan/kiri digerakan ke arah depan dan berakhir pada gigi belakang kanan/kiri dari sisi lainnya. Hasil penyikatan akan lebih baik bila menggunakan disclosing solution atau disclosing tablet sebelum dan sesudah penyikatan gigi. Dengan disclosing solution, lapisan-lapisan yang melekat pada permukaan gigi dapat terlihat jelas.

Dikenal beberapa macam cara menggosok gigi, yaitu:

(a) Gerakan vertikal.
Arah gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan rahang atas dan bawah tertutup. Gerakan ini untuk permukaan gigi yang menghadap ke pipi (bukal/labial), sedangkan untuk permukaan gigi yang menghadap lidah/langit-langit (lingual/palatal), gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan mulut terbuka. Cara ini terdapat kekurangan, yaitu bila menggosok gigi tidak benar dapat menimbulkan resesi gingival/penurunan gusi sehingga akar gigi terlihat.

(b) Gerakan horizontal.
Arah gerakan menggosok gigi ke depan ke belakang dari permukaan bukal dan lingual. Gerakan menggosok pada bidang kunyah dikenal sebagai scrub brush. Caranya mudah dilakukan dan sesuai dengan bentuk anatomi permukaan kunyah. Kombinasi gerakan vertikal-horizontal, bila dilakukan harus sangat hati-hati karena dapat menyebabkan resesi gusi/abrasi lapisan gigi.

(c) Gerakan roll teknik/modifikasi Stillman.
Cara ini, gerakannya sederhana, paling dianjurkan, efisien dan menjangkau semua bagian mulut. Bulu sikat ditempatkan pada permukaan gusi, jauh dari permukaan oklusal/bidang kunyah, ujung bulu sikat mengarah ke apex/ujung akar, gerakan perlahan melalui permukaan gigi sehingga bagian belakang kepala sikat bergerak dalam lengkungan.

Pada waktu bulu-bulu sikat melalui mahkota gigi, kedudukannya hampir tegak terhadap permukaan email. Ulangi gerakan ini sampai lebih kurang 12 kali sehingga tidak ada yang terlewat. Cara ini dapat menghasilkan pemijatan gusi dan membersihan sisa makanan di daerah interproksimal/antara gigi.

Dari sekian cara menggosok gigi, memilih sikat gigi dan menggunakan pasta gigi, yang tersebar banyak di pasaran.

Dengan paparan di atas, kini kita dapat memilih sesuai seleranya masing-masing dan memerhatikan etika menggosok gigi dengan baik dan benar. Tidak malas lagi menggosok gigi, budayakanlah menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur malam, luangkanlah waktu sebentar untuk memelihara gigi Anda dan mencapai napas segar. Perlu diingat dan diperhatikan bahwa sumber infeksi/vokal infeksi itu berawal kondisi gigi dan mulut Anda. Insya Allah dengan gigi sehat dan mulut segar...tidur Anda akan nyenyak dan terhindar dari penyakit. (Drg. R. Ginandjar, A.M. RS Al-Islam Bandung)
Label: gigi