Senin, 31 Mei 2010

Sinopsis dan Resensi Film Merantau

Terasa berbeda saat melihat thriller film yang berjudul Merantau ini dengan film-film Indonesia yang beredar saat ini. Dengan sajian utama perkelahian beladiri silat membuat film ini sangat berciri khas Indonesia. Sama halnya seperti film Ong Bak yang dibintangi Tony Jaa yang berasal dari Thailand. Meskipun film ini bernuansa Indonesia namun cerita film ini ditulis dan disutradai oleh Garet Evans.

Bule yang berasal dari negara Inggris yang baru menetap di Indonesia selama 1 tahun dan juga sudah menyelesaikan film dokumenter yang berjudul "Land of Moving Shadows".

Sinopsis dan Resensi Film Merantau

Di Minangkabau, Sumatera Barat, Yuda (Iko Uwais), anak muda yang terampil dalam Silat Harimau sedang dalam persiapan untuk memulai "Merantau" kebiasaan yang sudah turun-temurun untuk dilakukan oleh anak-anak muda, meninggalkan segala ketenangan dalam suasana pedesaan dan menuju keramaian kota dan mempertahankan hidupnya di Kota Jakarta.

Di Jakarta, Tidak selamanya berjalan mulus, Yuda mengalami kemunduran dan ketidak pastian dalam hidupnya,Kesempatan mempertemukan Yuda dengan anak yatim piatu bernama Astri, yang ditolong oleh Yuda, korban dari kejahatan Penjualan Manusia yang dipimpin oleh seorang Psikopat Liar bernama Retger dan pengawalnya Luc.

Ratger terluka dalam suatu perkelahian dan mencari kedua "barangnya". Perkenalan Yuda dengan hiruk pikuk kota , memercikan api setelah dia memaksakan diri untuk menolong dan melarikan diri bersama Astri dan adiknya Adit. Para mucikari dan gengster yang mendiami malam, mendesak ke jalanan untuk mengejar setiap langkah mereka. Melarikan diri ternyata bukan pilihan tepat, karena tiap langkahnya selalu diikuti oleh mereka, Yuda tidak memiliki pilihan lain kecuali berhadapan dengan penyerangnya secara berani berbekal kemampuan beladiri Silat warisan sang leluhur.

Kesimpulan

Dari sisi alur cerita, sepertinya tidak ada yang istimewa dan sudah banyak film juga yang ceritanya mengalir seperti film ini. Namun yang mesti diperhatikan yaitu keistimewaan film ini terletak pada sisi teknik beladiri yang ditampilkan dengan sangat menarik. Sudut pengambilan gambar yang tepat menampilkan gambar yang sangat hidup pada saat adegan perkelahian. Meski dengan pemeran yang masih muda usia, namun hal itu menjadi kelebihan dari film ini. Film ini harus dapat kita apresiasi semaksimal mungkin, film ini dapat menampilkan nuansa dan ciri khas Indonesia. Apabila tidak ada halangan film ini akan beredar di bioskop sekitar Bulan Agustus 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar